A Beginning
Hari Senin sampai Kamis tempo hari gue ikut ujian try out DKI 1 di sekolah. Dari situ gue rada worry dengan nilai math gue, karena kekurangan gue emang di pelajaran math itu. Untuk sisanya, english, Bahasa Indonesia, dan science, gue ngerjainnya cukup pede aja hehe. Nah, hari ini, Jumat 11/2/11, nilai try out udah keluar dan hasilnya di pajang di attention board deket koridor utama sekolah (Geez, why those ppl put it at that???). Dari gerbang, kelihatan banget temen2 gue pada ngerubungin board itu, bahkan ada yang teriak2 kesenengan, sampe nangis gara2 liat hasilnya. Awalnya, gue dan Yudha (my bestie!) gak mau liat karena takut banget sama hasilnya. Sistem kali ini adalah pembagian kelas PM berdasarkan nilai TO, jadi yang nilainya bagus di kelas A, dst. Tapi karena penasaran banget, akhirnya kita beraniin diri buat liat attention board itu (and For Godsake tangan gue dingin banget saking ketakutannya). Setelah desek2an, akhirnya gue menemukan diri gue di daftar salah satu kelas, E. Sebenernya, gue gak terlalu kaget karena emang TO kali ini gue kurang yakin sama hasilnya. Dan nem TO gue turun dari try out sekolah sebelumnya, I was soo worry about the result. Jadi gue ikhlas kalo emang gue ditempatkan di situ, toh nilai gue juga gak jelek2 amat, masih ada yang dibawah gue kok HAHA (-_-). Daaan gue lega karena gue sekelas sama Shabina&Yudha (y) hehe karena se-drop apapun, kalo ada temen beban gue kerasa berkurang (dan tadi kita bertiga pelukan di lapangan sambil mengharu biru, hoho sinetron bgt ya). Selain itu, katanya kelas gue bakal di-push abis-abisan untuk TO selanjutnya, so gurunya bakal lebih intensif dari kelas lain yang diatas kelas PM gue. Pokoknya, tadi siang itu rasanya malu (karena result yang jelek itu dipajang di attention board!), lega, dan bersyukur.
Berdasarkan hasil yang gue ceritain di atas, jelas aja nilai try out gue menurun. No argue, karena pas TO gue gak konsentrasi dan keburu shock sama waktu yang notabene gak memungkinkan (math 50 soal, cuma 2 jam gak cukup untuk gue), biarpun gue udah belajar belajar belajar buat TO kemarin dan berusaha memperdalam materi yang belum gue kuasai sepenuhnya. Tapi gue bersyukur bgt loh itu hasil TO bener2 MURNI :') Dan jelas gue khawatir bgt kalo nilai ini sampe jatuh ke tangan nyokap bokap. My parents always expect the best result of me, dari SD gue selalu di-push untuk dapet nilai terbaik, karena bagi mereka bagus aja gak cukup. Yap, I'm an average. Gue gak berotak encer kayak yang lain, tapi gak juga yang bener2 'pasrah' sama nilai TO selanjutnya atau UN nantinya. Dan sejak gue masuk SMP 49 ini, apalagi dengan ditempatkannya gue di kelas para jenius, nykp bokap makin yakin gue bakal tetep 'bernilai bagus'. Padahal, gue kan biasa2 aja.
Dari hari ini, seenggaknya gue belajar sesuatu. Kadang, gue harus ditempatkan di atas, kadang juga di bawah. Dan sekarang, tempat gue di bawah, gue bakal terima dan ngeyakinin diri gue sendiri buat lebih baik nantinya. Ini baru TO. Pertama pula. Belum UN. Jadi gue gak mau cuma gara2 nilai TO pertama ini gue nge down dan nyerah. Dan gue yakiiiin bgt UN nanti gak akan seperti ini. InsyaAllah nilai UN gue bakal JAUH lebih bagus daripada nilai TO kali ini. Untuk selanjutnya, gue bakal berusaha lebih keras lagi, I've promised it.
This just a beginning!
"The ending is always the 'happily ever after' one, so if it's bad, it is NOT the ending,"
And I definitely believe it.
Berdasarkan hasil yang gue ceritain di atas, jelas aja nilai try out gue menurun. No argue, karena pas TO gue gak konsentrasi dan keburu shock sama waktu yang notabene gak memungkinkan (math 50 soal, cuma 2 jam gak cukup untuk gue), biarpun gue udah belajar belajar belajar buat TO kemarin dan berusaha memperdalam materi yang belum gue kuasai sepenuhnya. Tapi gue bersyukur bgt loh itu hasil TO bener2 MURNI :') Dan jelas gue khawatir bgt kalo nilai ini sampe jatuh ke tangan nyokap bokap. My parents always expect the best result of me, dari SD gue selalu di-push untuk dapet nilai terbaik, karena bagi mereka bagus aja gak cukup. Yap, I'm an average. Gue gak berotak encer kayak yang lain, tapi gak juga yang bener2 'pasrah' sama nilai TO selanjutnya atau UN nantinya. Dan sejak gue masuk SMP 49 ini, apalagi dengan ditempatkannya gue di kelas para jenius, nykp bokap makin yakin gue bakal tetep 'bernilai bagus'. Padahal, gue kan biasa2 aja.
Dari hari ini, seenggaknya gue belajar sesuatu. Kadang, gue harus ditempatkan di atas, kadang juga di bawah. Dan sekarang, tempat gue di bawah, gue bakal terima dan ngeyakinin diri gue sendiri buat lebih baik nantinya. Ini baru TO. Pertama pula. Belum UN. Jadi gue gak mau cuma gara2 nilai TO pertama ini gue nge down dan nyerah. Dan gue yakiiiin bgt UN nanti gak akan seperti ini. InsyaAllah nilai UN gue bakal JAUH lebih bagus daripada nilai TO kali ini. Untuk selanjutnya, gue bakal berusaha lebih keras lagi, I've promised it.
This just a beginning!
"The ending is always the 'happily ever after' one, so if it's bad, it is NOT the ending,"
And I definitely believe it.
Comments
Post a Comment