Immature What?

This is my #unpopularopinion. A bit of rant and raves alert.
       
            Have you ever unfollowed or blocked or unfriended someone on social media? Or simply muted them? I, of course, have done all of those things above. Some people might say that blocking (or unfollowing and else) someone on social media is a very immature act. I've read someone stated that those who block are lack of self-control, childish, et cetera.

       Kasus yang umum terjadi adalah ketika ada pasangan yang putus. Salah satu pihak (atau mungkin dua duanya) dari pasangan tsb ada yang setelahnya ngeblok sosmed mantannya dengan berbagai alasan yang intinya (umumnya ya) cuma satu; to get rid of the ex so they can move on happily. Atau kasus lainnya yaa dalam bersosial media biasanya. Misalnya temen lo ada yang membuat lo kesal dengan segala hal yang dilakukannya atau dikatakannya di sosmed so you just mute her/him right away atau yang lebih frontal lagi ya ngeblok.

           Awalnya gue menganggap hal-hal seperti itu adalah sangat kekanakan, gak perlu, dan...ngapain sik? Awalnya ya. Kemudian lama-lama gue mendengar cerita dari orang-orang, dan mengalami sendiri. Kemudian sampe sekarang gue menganggap itu adalah hal yang lumrah, yang wajar-wajar aja sik. I am very much likely this kind of person, actually: I wipe off all the contacts and connections possible (after a break-up) because I need to focus on my own healing process. After I feel better, I might unblock the person and things are just normal again. Yay.

          Menurut saya, setiap orang punya pilihannya masing-masing dalam menyikapi sesuatu hal yang personal semacam ini, kalo emang lo orangnya gabisa move on tanpa ngeblok yaa silahkan. Kalo bisa ya sukur, hands down deh. Balik lagi ke orangnya, ke "what kind of healing process" he/she chooses. Mau bagaimanapun, itu hak dia. It is her/his healing process, not ours, not yours. Dan gue rasa terlalu judgemental menganggap yang beginian tuh immature lah, lacking self control lah. Hedeh.

          Dalam bersosmed, semuanya punya hak buat ngeunfollow atau blok atau mute. Mungkin kalo lo mau stay low key ya pilih mute aja, di Twitter dan Instagram kan udah disediakan. Gue mute beberapa orang karena ingin menciptakan timeline atau feeds yang lebih enak dipandang mata, yang gak bikin gue mikir "apadah ni orang" dan pikiran-pikiran jelek lainnya yang memicu gue untuk ngomong hal jelek pula. Jadi, timeline/feeds aman dari umpatan yang disengaja maupun tidak disengaja, pertemanan selamat, betul?


         Jadi, kalau gue nih ya, misalnya ada temen gue yang baru putus terus ngeblok mantannya yaudah. Biarkan aja. Hibur saja dia dan buat hatinya senang dengan hal-hal lain yang berguna, bukannya malah criticize pilihannya yang (mungkin) menurut gue salah (ngapain juga gue salahin, orang gue juga doyan ngeblok orang hm....). 

        By stating this matter, I probably lacking self-control and immature, but I don't effin care, because that is how I deal with my own misery and it has nothing, nothing, to do with any other person in this world as long as I don't harm anyone else. So you can block me (to make it mutual, if that's your intention) and I respect your choice. Thanks.

          Ini adalah pendapat gue dalam ranah yang sempit: disconnecting from so-called toxic people on social media and self-healing after a break-up. Mungkin ada juga kasus lainnya, daan pandangan gue juga bisa aja berbeda! Okkk 

via GIPHY

Btw gue nyoba ngeblog ala ala kak Teppy (pake GIF2 an hahaha) dan ternyata seru juga yaAllah jd lebih ramai

Comments

Popular Posts