Uni Life of Maya


I am missing this particular spot in my former boarding house.
Saksi bisu dari gilanya gue kalo lagi sendirian, sedihnya gue, overwhelming-nya gue, senengnya gue, hebohnya gue, semuanya.
This corner probably knows me better than anyone else because it 'sees' me most of the time.

By the way, hi! 
I feel like it's necessary to spill out my personal memories of my college years. 

Tahun 2014 adalah tahun pertama gue kuliah. Tinggal di desa ke-kota-an namanya Sumedang, kecamatan Jatinangor. It was as easy as 1 2 3 for me: living in another "town", apart from my family and friends. Me started losing friends but luckily some are staying until now. Living alone is easy, but not until you miss your home. When I got caught up in so many academic stuff sometimes I couldn't handle taking care of myself and my room and all the "household chores" and I started to cry in silence and I told nobody about it. Sometimes I got so helpless and I couldn't help it. Happened every year, actually. But in the first year, it was tougher...
Terkadang terlalu capek sama kegiatan kampus atau emang bener-bener lagi mumet sampe males beresin kamar kosan, cucian numpuk, ga nyapu berhari-hari, barang2 bertebaran di kamar, nyari makan pun males malesan. Those times when the mess of my room was equivalent to the mess of my life.
Gue bukan tipe yang sering jalan-jalan di Nangor. Keluar kosan kalo ada perlu doang, kemana-mana kalo emang ada perlu doang. Tapi nih ya, tahun ini, 2018, gue sering nonton di bioskop (untuk ukuran gue sendiri ya). Probably because I was on the verge of loneliness atau emang mumet ngelab dan ngurusin skripsi. Bener-bener tiap bulan nonton mulu hahaha. Terusss selama di Nangor, gue nonton ke bioskop sendiri 2x lho! Dan itulah pertama kalinya gue nonton sendirian di bioskop: pas di Nangor. Di Nangor, gue bebas quality time sama diri sendiri; jalan-jalan sendiri, belanja sendiri (sambil membandingkan mana yang lebih murah: Griya atau Superindo), ngalur ngidul cari makan sendiri. Tapi kalo lagi butuh ditemenin ya ada weeh temen-temen mah yang suka "Ayuk!". 

Jatinangor itu...lengkap. Menurut gue.
Makanan banyak. Mau junk food walaupun gaada mekdi yaa adalah kaepci. Ada D'Chick juga kalo mau yang lebih terjangkau. Kedai Indra...Checo...Sono....roti bakar depan Ciseke...jus Wiscar...burjo depan Koramil...bakso kangkung....bakso Ciseke....Pujas Ciseke....bubur, nasi gila, ketoprak, es pisang ijo, kentang Gerlam...dll....Ya pokoknya gaakan laper kalo di Nangor. Makanan mah ada ajaa dan enak2. Gue yang tergolong picky soal jajanan aja makmur2 aja kok di Nangor. Makmur, tapi pernah sakit. Dalam kurun waktu 3 tahun lebih, gue kena diare 2 kali (kayaknya belum jadi anak Nangor kalo belum sakit pencernaan sampai pada tahap anda harus ke dokter) padahal itu udah jaga makan banget lho sumpaH?!!
Oke balik lagi ke makanan. Murah2 pula makanan di Nangor teh, ya ga murah2 amatsi tapi standar. Kecuali ya kalo makan di resto2 yang ada di Jatos seperti fast food resto yang tadi udah gue sebutkan dan kawan-kawannya. Gue aja jarang, kalo lagi mau banget aja baru kesana. 
Di Nangor, semua terasa dekat. Gue menghabiskan banyak waktu dengan jalan kaki, kemana mana. Ke kampus, nyari makan, nonton, belanja bulanan, dsb. Tapi tetep ada lah pake ojek atau angkot. Kalo lagi males makan keluar ada juga jasa deliveryyy tinggal sms/WA/LINE trus tunggu trus langsung sampe deh. Sehat lah pokoknya karena jaki mulu, trus kalo mau lari pagi bisa ke Unpad atau ITB (tapi ku gapernah tuh lari pagi di ITB wakakak jauh siah males).

Pas kuliah, ketemu orang-orang baru. Beragam jenis pokoknya. Tetapii ada dua orang yang paling dekat dengan guee semasa kuliah, yang paling mengerti kalo gue berperilaku buruk adalah karena gue belom makan: Aya dan Mirda!



Aya: the smol tough Aya. Aya yang tak disangka-sangka anaknya selain asik tapi juga punya pemikiran dewasa, ketika gue pikir dia adalah tipe yang happy-go-lucky kind of girl. 

Aya, I'm gonna miss us! Bakal kangen kemana-mana berdua, ngomongin segala macem, dari makhluk hidup sampe benda mati. Dari cinta-cintaan sampe keluarga. Dari skin care make up ke makanan. Dari ngomongin konten Youtube receh sampe nostalgia ringtone HP Nokia. Dari nangis sampe ketawa. Dari kampus, kosan gue, apartemen lo, Jatos ke Griya, Inparfum Bubat, Palasari, DU, Dago, Sugarush dan Wendy's Braga. "SIS SIS GUE MAU CERITA" "EH SUMPIL" dan segala tagline lo tiap ketemu gue sambil lari-lari kecil dan langsung nemplok ke gue. Sampe gue hapal mood lo kalo lagi jelek dan sebaliknya. Gonna miss belanja belanja with you dan ke Pizza Hut setahun sekali ("Eh hedon yuk?!":( maav kita menganggap Pizza Hut sbg kehedonan)). Gonna miss si Kimut, your little black Chevrolet that took us places dan pernah mundur di tanjakan curam Dago, membuat w sedetik berpikir apakah gue akan mengalami kecelakaan mobil saat itu. Gonna miss your omdo "Ah semester depan gue mau ngambis pokoknya". Gonna miss alarm HP lo yang sangat gengges tapi lo nya ga bangun, malah gue yang bangun. Gonna miss nginep di rumah atau apartemen lo dan numpang makan, menjarah snack snack yang lo punya (we completed each other: she kept snacks and I ate them). Gonna miss lo ngetawain tingkah laku aneh w sambil nyuruh "Ulang dong!" buat diaplot ke IG Story dan agar semua org lihat sisi memalukan w:) Gonna miss "Eh gue mau nyinyir plis" trus kita ujungnya jengkel2an sama orang yang sama mulu lol. Gonna miss mendengarkan curhatan lo tentang cowok-cowok (mostly tidak jelas) yang modusin lo, sampe lo dimodusin aa aa resto Chick n Chill. Gonna miss nungguin lo kelar makan karena 99,9% of the time kita makan bareng slama bertahun2, gue selalu kelar duluan. Gonna miss perhatian lo sebagai cahabadd w dikala gue sedang sakit lo dateng ke kosan bawain makanan:'( Dan... segala hal-hal yang pernah kita lewatin bareng semasa kuliah. By the way, I was wrong putting the "Gonna miss" because the truth is I'm missing those moments right now! 


Mirda: the weirdo hopeless romantic Mirda. Mirda yang kupikir jutek to the bones, I was kind of afraid of you because you seemed so jutek! Ternyata Mirda ini adalah anak yang sangat patut dicontoh dalam hal mengejar mimpi dan melakukan hal-hal yang disukai. She's a high-achiever that I adore the most throughout the college years. She told me once that I radiate positive vibes when actually she's the one who does! Gonna miss juteknya Mirda. Gonna miss your British accent. Gonna miss you telling stories about this particular boy you love since high school. Gonna miss you calling me "Dek Maya". Gonna miss our late night talks about our dreams and love life, academic stuff, and pet peeves lol. I'll always remember the time when I called you out of the blue sambil nangis dan kamu dateng ke kosanku bawain susu Ultra stroberi just to made me feel better. Gonna miss those times we spent doing crappy assignments until post-midnight, and studying shitty Biostat yet, in the end, we both got C loool. Gonna miss you nemenin aku ngelab sampe malem, dan kamu menghabiskan waktu dengan menonton dongeng siluman ular putih, dan pulangnya kita makan coto Makassar di depan Indomaret Puskesmas. Gonna miss having you as my presentation tutor, saat aku belajar presentasi untuk UP dan Kolokium. Gonna miss our moments bertiga bareng Aya juga di Kedai Indra. Gonna miss your crappy voice and your weird taste of music... Ketika kamu nyanyi lagu alay terus aku nyamber dan kamu slalu respon "Eh kamu tau lagunya dek?". Gonna miss you yang mengimbangi kecepatan makanku, like we share the same velocity and appetite. Dan... segala hal-hal yang pernah kita lewatin bareng semasa kuliah. Mirda, si hopeless romantic, you are one of a kind and I'm sure you deserve someone as special as you are, someday.


Untuk Aya dan Mirda: Thank you, both, for your presence and kindness whenever and wherever I needed, even at times when I didn't ask for 'em. Thank you for keeping up with me, with the annoying and petty me. So grateful that I have you both as my closest friends thru the college years, and now, and hopefully many, many years later. You know I'm only one call away whenever you need someone to talk to. 

Also, shout out to teman-teman w yaitu Trisya, Teh Din, Yuan, Kak Meong, Agung, Ira, Radika, Mindi, Mella, Ajeng, dan semuanyaaa yang tidak sanggup kusebut satupersatu, yang sudah berbaik hati jadi temen-temen ngobrolin hal-hal random dan berbagai macaam, temen-temen ngomongin dunia skinker dan mekap, temen-temen jalan jalan, temen-temen pusing masa-masa himpunan, temen-temen nonton sampe malem, temen-temen ngelab dan bokal bakil Nangor-Bandung dan memenuhi keinginan dosbing, temen pusing-pusing memikirkan "kapan semua ini akan berakhir", temen-temen yang pernah ngeliat w jatoh secara memalukan di depan Alfa/Indomaret pas KKL sampe lutut, siku, dan harga diriku terluka, pokoknya temen-temen yang udah nemenin dan mewarnai hari-hariku 4 tahun di Jatinangor. HUHUHU!

Sekarang, setelah lebih dari 3 bulan meninggalkan Nangor for God knows sampai kapan, I'm gonna miss picturing myself: berangkat pagi-pagi karena ada kelas jam 8, siap siaga dengan masker penutup idung dan mulut untuk menghindari kepulan asap kendaraan yang ekstrim di Nangor. Ngelewatin tanjakan Hegarmanah yang curam, lewat gorong-gorong Ciseke kecil, trus mampir di tukang Nasi Kuning/Nasi Uduk Asgoy/gerobak ibu-ibu sebelah kiri jalan, beli sarapan buat dibungkus. Mampir ke Alfa/warung buat beli susu Ultra vanilla. Trus nungguin odong-odong bersama lautan manusia lainnya. Sampe di kelas, duduk di depan, makan, baru bersosialisasi dengan orang-orang sampe kelas mulai. Terus kelar kuliah, main sama temen-temen kalo sempet, duduk-duduk sambil haha hihi. Pulangnya jalan kaki bareng. Trus mampir beli makan siang, sama jajan jus Stroberi+Lemon-nya Wiscar. Ke Alfamart Bungamas (yang skarang udah raib) mampir beli coklat batang. Kaloga narik duid buat makan tar malem. Nyampe kosan, makan minum, rebahan, leyeh-leyeh, nonton tv kalogak nonton film dari laptop di pojok kecintaan w (di kosan lah tempat w maraton GOT season 1-7). Pesen makanan pake delivery, terus nyanyi-nyanyi sambil joget gajelas di kamar kosan. Terus tidur dengan membiarkan tv menyala atau pasang lampu tumblr. 

[Ah pusing. Saking terlalu banyak memori sampe bingung mau ngetikin yang mana. Btw ini post udah mengendap dari 3 bulan lalu. Baru dikelarin sekarang]

Jatinangor. Where the wild things are. Terima kasih sudah jadi tempat singgahku bertahun-tahun, bikin gue ngerasain jadi anak kos untuk pertama kalinya. Dulu pengen cepet-cepet hengkang dari Nangor tapi sekarang aku rindu. 

Rindu doang, gamau balik lagi. As always. 

Comments

  1. Re-reading this today and found my eyes were teary. You and Aya are super priceless to me, May. Thank you for "does exist".

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts